Sabtu, 28 Januari 2012

BIOS

BIOS

     BIOS tergolong suatu chip, Suatu chip yang diisi dengan cara elektromagnetis (pencahayaan)
dan BIOS pada umumnya disimpan dalam chip EPROM (erasable programmable ROM) atau
EEPROM (Electrical Erasable PROM), makanya teknologi saat ini BIOS dapat di update (flashing)
Ada banyak merek dipasaran antara lain AMI AWARD, Phoenix, dll tergantung dari merek MB
yang digunakan, biasanya MB yang ada pada computer build up terdapat BIOS yang dibuat
sendiri dari vendornya (ex : Dell, Hp, Acer)
Pada umumnya istilah-istilah didalam BIOS bervariasi tiap produsen tetapi sebenarnya
mempunyai fungsi yang identik.


Keguanaan
Salah konfigurasi dan setting adalah salh satu penyebab lambatnya serta turunnya tenaga PC
kita, beberapa pilihan pada BIOS setup dapat diibaratkan seperti sumber tenaga bagi PC kita.
Misalnya setup untuk optimalisasi memory, pengaturan FSB multiplexing, serta voltase untuk
Memory dan processor dapat dilakukan lewat pilihan option di BIOS
Lalu kita terlewatkan mengaktifkan cache memory maka terjadi adalah jalanya computer akan
tersendat-sendat bahkan layaknya sebuah siput.
Cache memory dapat mempercepat kinerja dengan membantu transfer data dari memory
utama ke prosecor.


Setting BIOS


     Ada banyak option didalam BIOS pada umumnya dibagi dalam beberapa kategori. Ex : Standard
CMOS, BIOS Features, Power Management, Integrated Systems, dll.
Setiap kategori terdiri dari option-option pilihan , misalnya:

Standar CMOS Setup ; konfigurasi hardware yang paling dasar seperti date, time, hd, drive,
video,
Bios Features Setup ; Konfigurasi untuk tingkat lanjuntan seperti Virus warning, CPU internal
Cache, External Cache, Quick Power On Self Test, Boot Sequences, dll
Advanced Chipset Features ; option untuk mengoptimalkan bagi yang expert dan professional,
ada DRAM timing, CAS Latency, SDRAM cycle length, AGP aperture, AGV mode.
Integrated Peripherals ; Mengendalikan fungsi-fungsi tambahan pada motherboard seperti port
serial mau pun paralel. Nonaktifkan ( disabled) saja yang Anda tidak butuhkan untuk dapat
membebaskan IRQ.
PnP/PCI Configurations ; Sebaiknya pilih semua konfigurasi pada pilihan Auto, kecuali port USB
atau grafik 3D yang sering membuat masalah. Bila demikian berikan interrupt tersendiri.
Load BIOS Default & Load SETUP default ; untuk mengembalikan fungis secar standar sebelum
diubah-ubah.
Power Management Setup ; Semakin canggih mekanisme penghematan energi, semakin
membingungkan pilihannya manajemen power-nya. Setting yang tepat dapat menghemat uang
Anda.



Masalah BIOS


     BIOS dapat rusak misalnya oleh masa pakai, penggunaan yang salah, dan virus misalnya virus
CIH. BIOS sebenarnya dapat di perbaiki walaupun memerlukan resource lain, BIOS dapat di
update firmwarenya (flashing). Proses perbaikan BIOS dapat dilakukan dengan melakukan
pengcopian flash BIOS yang rusak pada MB yang identik dan sejenis.
Flashing atau Update dapat berupa software yang dijalankan pada mode DOS dan lakukan setup
software flashing yang didapatkan dari website MB bersangkutan.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar